Rabu, 08 Februari 2017

PILKADA YANG SEHAT DAN SALING BERPERAN




PERANAN MASYARAKAT DALAM BERPOLITIK

 &

 POLITIK DALAM BERMASYARAKAT



Salam hangat sedulur Kaum Runtah
Semoga kebaikan, kesehatan, dan keselamatan selalu ada dalam diri anda.

Bicara mengenai politik di Indonesia memang tidak ada tamatnya. Dari jaman dahulu yang katanya masih sederhana, hingga jaman sekarang yang seperti kita lihat penuh dengan perang. Perang materi, perang pikiran, perang hati dan perang-perang yang lain.

Untuk apa mereka saling serang?? Padahal tujuan mereka sama, sama-sama membuat Indonesia menuju lebih baik.
Kenapa tidak bersatu saja?
Semua kembali ke hati nurani masing-masing. Karena mereka juga meminta agar dipilih dengan hati nurani.

Perkembangan partai politik di Indonesia dirasa cukup variatif. Ada partai yang bubar dan ada juga partai-partai baru.

Sebelum kita lanjutkan, ada baiknya kita kembali ke pelajaran kewarganegaraan waktu sekolah dulu.

Apa itu Partai Politik?
Pengertian partai politik itu sendiri adalah suatu kelompok yang terorganisir, yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Selain itu, organisasi ini juga menjalani ideologi tertentu dan dibentuk dengan tujuan khusus.

Apakah tujuan khusus itu?
Tentu banyak di Negara kita ini, salah satunya mendapatkan kekuasaan di daerah bahkan kekuasaan di Negara.


Politik dan Masyarakat

Lalu seperti seperti apakah masyarakat menjadi tokoh tentang partai politik itu?

Berikut beberapa yang Runtah temui, ketika hidup bermasyarakat dan masuknya partai politik untuk memperoleh sebuah kekuasaan.

Memang pantas jika pada tahun 2000.an disebut pesta rakyat. Seluruh rakyat terlibat dalam kegiatan ini. Kampanye dan hiburan menjadi daya tarik pada saat itu. Janji-janji manis yang diucapakan calon pemimpin tak khayal menjadi sebuah harapan yang akan masyarakat terima.
Untungnya media massa saat itu masih minim dan belum secanggih sekarang. Pada masa itu masyarakat memperoleh info tentang politik dan jajarannya melalui televisi, itupun sangat minim untuk masyarakat yang berada dipedalaman. Selain itu dari mulut kemulut menjadi salah satu berita yang dipercaya. Minim konflik dijaman ini, seolah masyarakat hanya mengikuti aturan sesuai dengan apa yang ramai ditempat tinggalnya.

Berbeda dengan sekarang, pemberitaan mengenai politik hampir setiap hari kita dapatkan. Kemudahan komunikasi saat ini berdampak positif dan negatif. Dampak yang baik  itu sendiri misalnya kita dapat mengetahui profil calon pemimpin, mengetahui tanggapan orang lain, prestasi yang dicapai dan lain-lain. Sedangkan dampak negatifnya cukup banyak, seperti pemberitaan palsu, tersebar isu-isu yang tidak dapat dipercaya, yang pada akhirnya timbul konflik. Pada akhirnya peran masayarakat menjandi sesuatu yang sangat penting. Masyarakat yang akan menilai, masyarakat yang akan menentukan, dan itu hasilnya masyarakat juga yang akan melihat. Melihat tidak diartikan sebagai menikmati.

Setelah itu, apakah kampanye yang dilakukan partai-partai politik sudah tepat sasaran?



peran masyarakat didalam pemilu
Menurut Runtah masih kurang tepat.
Kenapa?
Karena masa kampanye yang terbilang sebentar. Waktu yang dihabiskan calon pemimpin untuk berkampanye kurang dari satu tahun, bahkan mungkin juga ada yang dadakan. Itu terjadi dijaman dulu dan sekarang, tapi itu berlaku untuk calon pemimpin baru.

Untuk sekedar mengenal dekat teman sekelas kita juga tidak sebentar kan?. Membutuhkan waktu untuk mengetahui dia baik atau tidak.
Apalagi mengenal orang yang nantinya akan menjadi pemimpin kita.


Apalagi jika pemilih itu sudah memasuki usia yang tidak muda lagi. Mungkin untuk pemilihan Presiden atau Gubernur masih terbilang mudah diingat dan dilihat.
Tapi untuk pemilihan yang lain, misalnya pemilihan anggota DPR dan dewan-dewan yang lain mungkin membuaytnya bingung. Apalagi sampai empat lipatan.


lembaran surat pemilu legislatif



pemilu anggota dewan


Mungkin akan dipilih dengan asal-asalan, bisa-bisa salah coblos diluar nama, gambar dan kotak mengakibatkan satu suaranya sia-sia.
Jadi seharusnya para calon pemimpin memperkenalkan dirinya jauh-jauh hari, temui sampai ke masyarakat, jangan hanya di perangkatnya saja. Rakyat sekarang semakin pintar, apa anda mau dikatakan jika datang kalo ada maunya saja. Pastaskah kita memilih dengan hati nurani.






Seperti apa cara partai politik memperoleh kekuasaan dan mendapatkan hati rakyat??

Diketahui ada dua cara yang dilakukan partai politik :

1.  Ikut serta dalam pelaksanaan pemerintah secara sah, dengan tujuan memperoleh suara mayoritas dalam badan legislatif melalui pemilu.

2.  Memungkinkan bekerja secara tidak sah. Melakukan upaya subvertif untuk memperoleh kekuasaan tertinggi dalam negara, yaitu melalui revolusi atau coup d'etat(kudeta)

Sebagai gambaran.
"Seseorang ingin makan buah duren, yang manis dan lezat. Apa yang harus dia lakukan untuk mendapatkan itu?. Dia harus mencari biji atau bibit pohon durian dengan kualitas baik. Setelah itu dia menanamnya, tak lupa diberi pupuk dengan baik dan menyiramnya secara teratur. Menunggu dengan sabar sampai umur pohon cukup untuk berbuah. Setelah berbuah dia harus memetiknya, merasakan duri-duri tajamnya, dan kemudian membuka dan barulah menikmati buah durian itu.
Tetapi jika tidak mau repot dan menunggu proses yang lama, tinggal keluarkan uang dan pergi ke pasar. Praktis kan"

Dari perumpaman diatas kita bisa ambil kesimpulan cara yang kedua lebih mudah dilakukan dari pada cara yang pertama.

Sering kita dengar juga tentang serangan fajar.
Dalam dunia politik Indonesia, serangan fajar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk politik uang. Dalam rangka membeli suara rakyat, ini dilakukan oleh salah satu atau beberapa orang untuk memenangkan calon yang bakal menduduki posisi sebagai pemimpin politik.
Serangan fajar pada umumnya menyasar kelompok masyarakat menengah kebawah, dan kerap terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan umum. Dengan adanya ini diharapkan masyarakat memilih partai atau kader tertentu.

money politic


Sebenarnya politik uang merupakan tindakan yang dilarang, dapat dinilai juga tindakan ini sebagai aksi suap. Akan tetapi inilah yang dinanti masyarakat, mereka tidak diminta tapi diberi. Jadi jangan salahkan masyarakat.





Seperti itulah peranan masyarakat dan partai politik, saling menguntungkan seharusnya. Baik dulu maupun sekarang tidak ada perbedaan yang besar. Hanya dipemberitaan dan dampaknya saja yang terlihat ada sebuah kemajuan.

Kita kembali ke masing-masing, Indonesia ada ditangan rakyat.
Semoga bermanfaat.





Tidak ada komentar :

Posting Komentar